Mediasimoraya.com, Jakarta – Mobil listrik Toyota bZ3X yang dijual seharga Rp 200 jutaan di pasar Tiongkok mencatat lonjakan pemesanan signifikan sejak peluncurannya. Sejak resmi diperkenalkan pada 16 Maret 2025, lebih dari 20.000 unit telah dipesan oleh konsumen.
GAC Toyota sebagai produsen bZ3X kini tengah menyiapkan pengiriman 10.000 unit pertama. Sementara itu, sekitar 12.000 unit lainnya masih menunggu giliran produksi. Informasi ini disampaikan langsung oleh Peng Baolin, Deputy General Manager of Sales GAC Toyota.
Toyota bZ3X merupakan SUV listrik kompak yang dibangun di atas platform e-TNGA dan berbasis mobil Aion V. Mobil ini merupakan hasil kolaborasi antara Toyota dan Guangzhou Automobile Group (GAC), perusahaan otomotif milik negara di China.
Mobil listrik ini memiliki dimensi panjang 4.600 mm, lebar 1.850 mm, tinggi 1.600 mm, dan jarak sumbu roda 2.765 mm. Kapasitas penumpangnya mencapai lima orang.
Toyota bZ3X dibekali baterai lithium iron phosphate (LFP) dengan tiga pilihan kapasitas, yaitu 50,0 kWh, 58,4 kWh, dan 67,9 kWh. Berdasarkan standar pengujian CLTC, mobil ini mampu menempuh jarak sejauh 430 km hingga 610 km, tergantung varian baterai.
Dari segi performa, bZ3X menggunakan penggerak roda depan dengan satu motor listrik berdaya maksimum 150 kW hingga 165 kW. Kecepatan maksimum yang mampu dicapai adalah 160 km/jam. Fitur tambahan yang tersedia termasuk teknologi Lidar dan sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS).
Di pasar Tiongkok, Toyota bZ3X dijual dengan harga antara 109.800 yuan hingga 159.800 yuan, atau setara Rp 253 juta hingga Rp 364 juta (1 yuan = Rp 2.282).
Kehadiran bZ3X menjadi langkah strategis Toyota untuk memperkuat posisi di pasar kendaraan listrik, terutama di tengah meningkatnya permintaan mobil ramah lingkungan di kawasan Asia.